5 Kekeliruan Politik yang Dipeluk Banyak Orang Amerika

Oleh: John Hawkins
26 Oktober 2013
Sumber: Townhall

1. Semakin demokratis, semakin baik. Seperti kata Benjamin Franklin suatu kali, “Demokrasi adalah dua serigala dan satu domba melakukan voting tentang apa yang akan mereka santap untuk makan siang.” Ini sebabnya para Bapak Pendiri Bangsa menjadikan negara kita negara republik, bukan negara demokrasi. Mereka percaya rakyat harus ikut bersuara, tapi juga bahwa aturan pokok tertentu harus tetap di tempatnya, yang didahulukan di atas kemauan mayoritas semata. Pada akhirnya, itulah satu-satunya jalan agar kedua serigala dan satu domba dapat hidup berdampingan secara bahagia untuk jangka panjang.

Sayangnya, kita sudah bergeser begitu jauh dari bacaan gamblang Konstitusi sampai-sampai kita dapat dijuluki masyarakat pasca konstitusi (post-constitutional society) dan banyak kaitannya dengan kenapa pemerintah kita berfungsi begitu buruk, kenapa politik begitu penuh silang-sengketa, dan kenapa negara kita tergelincir ke dalam kemerosotan. Sebuah negara di mana hukum lebih berkaitan dengan naluri orang-orang berkuasa ketimbang prinsip-prinsip konstitusi adalah negara yang akan semakin getir dan tak stabil seiring waktu.

2. Bila menyangkut politisi, moral tidak penting. Bukan kebetulan mayoritas orang Amerika terus kecewa dengan kejujuran politisi mereka tapi di saat yang sama percaya bahwa cacat moral politisi tidak terlalu bersangkutpaut dengan kelayakan menjabat. Jika kita tempatkan pezina, tuna-akhlak, dan bajingan di suatu jabatan, mereka akan berbohong pada kita. Apa ada kemungkinan lain?

Yang lebih parah, mereka sedang mengubah budaya di dalam dan di luar Washington. Setelah [kasus] Bill Clinton, kenapa harus ada yang kaget oleh kasus Anthony Weiner? Setelah Gerry Studds lolos dengan [kasus] hubungan seksual dengan pesuruh remaja lelaki berumur 17 tahun, kenapa harus ada yang kaget oleh [fakta] bahwa Barney Frank lolos dengan kasus lingkaran prostitusi gay yang beroperasi dari apartemennya? Dampak pada masyarakat lebih besar lagi bukan karena politisi adalah tokoh terkemuka, tapi karena dianggap mereka berpegang pada standar lebih tinggi daripada orang kebanyakan. Jika pemakai mariyuana yang suka menghirup sedikit kokain, seperti Barack Obama, bisa menjadi Presiden, apa pesan yang sampai kepada anak-anak soal narkoba? Jika perzinaan Bill Clinton diperlakukan seperti bukan masalah besar oleh isterinya, orang-orang Demokrat, dan para pemilih, apa pesan yang sampai kepada kaum pria di seluruh negeri ini? Kita sudah izinkan Washington D.C. menjadi kandang babi dan siapapun tak boleh kaget oleh seberapa kotor kita jadinya dalam proses ini.

3. Ketidakmerataan pendapatan disebabkan oleh orang kaya mencuri uang dari orang miskin. Hari ini ketidakmerataan pendapatan di AS lebih besar daripada dulu. Itu karena kemajuan komputer, transportasi, dan teknologi menyusutkan dunia. Artinya, lebih mungkin pekerja miskin di China dan India melakukan pekerjaan keterampilan rendah yang di masa lalu akan telah mengalir ke orang Amerika. Zaman di mana seorang pria berpendidikan kelas 8 dapat menghidupi dirinya, seorang isteri, dan seorang anak dengan melakoni kerja kasar berulang sepanjang hari sudah hampir berakhir.

Di sisi lain, untuk pekerja berketerampilan tinggi, dunia semakin kecil berarti orang-orang di luar negeri kini lebih mungkin untuk menjadi pelanggan potensial mereka. Bill Gates tidak hanya menjual produk-produk Microsoft kepada orang Amerika, dia menjualnya kepada pengguna komputer DI MANA-MANA. Jadi uang bukan mengalir dari orang miskin Amerika ke orang kaya Amerika; uang mengalir dari orang miskin di sini ke orang miskin di tempat lain dan dari pelanggan di tempat lain ke orang kaya di sini. Lebih jauh, Anda bisa kenakan pajak jauh lebih tinggi pada kaum kaya (dan itu sudah kita lakukan), tapi karena mereka relatif sedikit, Anda tak bisa merampok mereka dengan cukup untuk mengkompensasi turunnya permintaan akan pekerja keterampilan rendah. Malah, paradoksnya, semakin banyak modal yang Anda ambil dari orang kaya Amerika, semakin sedikit uang yang mereka punya untuk membeli produk atau berinvestasi di Amerika guna menciptakan lapangan kerja.

Jadi ini bukan tentang kaya versus miskin sebagaimana perubahan ekonomi global yang menguntungkan satu kelompok seraya merugikan kelompok lain, seperti memasukkan hiu ke lingkungan penuh nelayan dan tuna. Jika Anda nelayan, Anda akan suka sup sirip hiu, tapi jika Anda tuna, Anda akan habiskan lebih banyak waktu dengan berenang menyelamatkan diri dan mencari tempat sembunyi.

4. Tak usah cemas, karena politisi menguasai pekerjaan mereka. Alasan utama kenapa mayoritas rakyat Amerika tidak memberi perhatian pada politik adalah anggapan bahwa, terlepas dari segala perseteruan dan pertengkaran, politisi umumnya menguasai pekerjaan mereka dan takkan membiarkan hal buruk terjadi pada negara ini. Asumsi ini tak lagi aman karena orang-orang yang menjalankan pemerintahan tidaklah kompeten, mereka tidak membuat keputusan berdasarkan apa yang terbaik untuk negara ini, dan kebanyakan pegawai pemerintah hanya menuruti perintah, tidak mencoba memperbaiki sistem.

Kita punya tingkat utang tak tertopang (unsustainable level of debt) yang tidak kita urusi. Kita ada di tengah eksperimen radikal dan berbahaya dengan sistem medis kita. Federal Reserve sengaja mencoba menurunkan nilai uang kita sebesar 1/3 dalam 20 tahun ke depan. Respon kita pada kejatuhan harga rumah (housing crash) gara-gara pemerintah, yang merusak ekonomi kita di akhir Pemerintahan Bush, adalah mencoba memompa kembali gelembung perumahan (housing bubble) secara buatan dengan teknik-teknik yang justru memasukkan kita ke dalam kekacauan itu semula. Semua uang yang dikucurkan ke Medicare dan Jaminan Sosial sudah dibelanjakan dan rencana kita untuk membayar kembali orang-orang Amerika tersebut adalah meminjam triliunan tanpa batas. Pemerintahan yang bertanggungjawab telah meninggalkan Amerika, dan layaknya pedagang Alkitab yang berjalan ke arah Mekkah, kita sedang membelok ke dalam wilayah asing dan berbahaya.

5. Kejatuhan terkait utang masih terlalu jauh. Satu dasawarsa lalu, persiapan adalah untuk wamil, Mormon, dan penggila bertahan hidup. Hari ini, itu sudah menjadi arus utama; senjata, emas, dan benih tumbuhan untuk bertahan hidup (survival seed) adalah industri yang sedang tumbuh. Ini ada alasannya: puluhan juta orang Amerika percaya negara ini tidak begitu jauh dari kejatuhan ekonomi ala Yunani yang disebabkan oleh utang kita. Ini bukan keyakinan tak beralasan. Pada 2010, Mike Pence (yang kini gubernur Indiana) berkata pada saya bahwa, “kecuali kalau kita menghasilkan kepemimpinan nasional yang mau mengatasi naiknya krisis fiskal, Amerika akan jadi Yunani dalam 10 sampai 15 tahun ke depan.” Senator Tom Coburn tidak seoptimis itu. Pada 2010, dia bilang kita bisa menjadi Yunani dalam sekurangnya 4 tahun.

Bila Anda pertimbangkan fakta bahwa kita sudah kehilangan peringkat AAA, tak ada prospek realistis untuk menyeimbangkan anggaran di masa mendatang, dan kita tidak bisa menjual semua utang kita di pasar terbuka, sudah jelas kita dalam masalah berat.

Sekarang pertimbangkan fakta bahwa pada 2020, kita akan butuh kurang-lebih 19% PDB PLANET untuk membiayai utang kita dan bahwa pada 2030, PEMBAYARAN BUNGA UTANG saja akan memakan sekitar 58% anggaran kita—dan tanya diri Anda sendiri berapa lama lagi kita akan sanggup mempertahankannya. Kita sudah ada pada titik di mana kita butuh tindakan masif dari kedua partai politik demi mencegah bencana keuangan. Kedua pihak bukan saja hampir tak membahas masalah ini, orang-orang Demokrat justru kecewa kita tidak menaikkan pengeluaran lebih banyak lagi. Kita seperti pasien yang diperingatkan oleh dokter bahwa kita dapat kena serangan jantung kapan saja, yang bersikukuh tidak mau makan apa-apa selain burger keju sepek untuk setiap kali makan. Pertanyaannya bukan akankah terjadi serangan jantung dalam waktu dekat; pertanyaannya adalah akan seberapa parah?

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.